Angin Kencang Tidak Berdampak Puting Beliung
SULUHBALI.CO Mangupura – Angin kencang yang disertai hujan yang terjadi beberapa waktu lalu di sekitar wilayah Denpasar dan Bangli beberapa waktu lalu, tidak akan berdampak pada tanda-tanda terjadinya angin puting beliung.
Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Nyoman Gede Wiryajaya, STP. “Berdasarkan analisa data Radar Cuaca menunjukan Echo tidak menunjukan adanya putting beliung, tapi hanya angin kencang dengan kecepatan 31 knot (55.8 Km/jam),” ujarnya, Jumat (21/2) kemarin.
Pernyataan tersebut berdasarkan data analisis meteorology, kondisi streamline yang menunjukan adanya daerah konvergensi di wilayah Bali hingga NTT, sehingga memicu tumbuhnya awan-awan konvektif dengan kecepatan di wilayah Bali. Bila dikalkulasi menunjukan angin pada lapisan 3000 feet di wilayah Bali berkisar antara 15 – 30 Knot (27-54 km/jam).
Berdasarkan pengamatan rata-rata per hari di Stasiun Ngurah Rai Denpasar telah tercatat suhu maksimum 30˚C, suhu maksimum 23˚C, dan kelembaban udara maksimum 96% sementara kelembaban maksimum 79%. “Untuk curah hujan, saat itu (penyebab angin kencang –red) terjadi 3.8 mm (hujan ringan –red) sehingga kecepatan angin mencapai 31 knot atau 55.8 km/jam),” jelas Wiryajaya saat ditemui dikantornya.
Berdasarkan pantauan tersebut citra satelit BMKG Wilayah Bali pada tanggal 19, pada pujkul 20:00 – 13:00 Wita menunjukan wilayah Bali bagian selatan berwarna hijau dan coklat. Berdasarkan pantauan citra satelit cuacadan radar cuaca, bahwa di wilayah Bali tidak terdapat awan konvektif (awan comulunimbus –red).
“Sehingga angin kencang yang beberapa hari ini melanda Denpasar dan Bangli, dimana menyebabkan beberapa pelinggih roboh bukanlah angin puting beliung, tapi angin kencang dengan kecepatan 30 knot,” tutupnya.